29 Des 2008

Renungan Tahun Baru Islam 1430 H

Detak jarum terus berputar, hari berganti hari, bulan demi bulan menjelang, tahun demi tahun pun berlalu, seiring pergantian siang ke malam begitu juga sebaliknya yang menandakan dunia sudah “RENTA” ini terus berkurang usianya dan tidak terasa pula telah memasuki bulan Muharram, menandai datangnya kembali tahun yang baru 1430 H.
1430 tahun tonggak sejarah peradaban dunia Islam yang penuh dengan tatanan nilai-nilai yang menjunjung tinggi moral ditancapkan oleh Manusia Agung sepanjang Masa Rosululloh Muhamad SAW seiring Hijrahnya Rosululloh Muhamad SAW dari Mekah ke Medinah.

Hijrahnya Rosululloh Muhamad SAW dari Mekah ke Medinah yang dijadikan sistem penanggalan dalam kalender Islam bukanlah sekedar perpindahan fisik Beliau dari satu kota ke kota lainnya, melainkan lebih merupakan upaya untuk merubah tatanan kehidupan jahiliyah kepada kehidupan yang berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah, hingga Islam benar-benar menjadi kekuatan baru.
Yang bisa kita petik dari hijrahnya Rosululloh Muhamad SAW dalam mengarungi sisa-sisa umur kehidupan di dunia ini, tak lain kita jadikan Tahun Baru Hijriyah sebagai momentum untuk merubah diri..
Berhijrah dari kemusyrikan kepada ketauhidan, dari lupa pindah kepada mengingat Alloh SWT.
Berhijrah dari pribadi yang jauh dari nilai-nilai Islami menuju Islam yang Indah yang akan membawa kebahagian di dunia dan kebahagian di akhirat kelak.
Sudah saatnya kita evaluasi diri di tahun baru ini. Sejauh manakah kita berupaya untuk senantiasa mengingat Alloh SWT di setiap waktu, setiap saat dan setiap detak jantung kita. Insya Alloh Tahun baru kali ini menjadi lebih baik dari tahun kemarin…

SELAMAT TAHUN BARU
1 Muharam 1430 H

28 Des 2008

Tragedi George W Bush Di Lempari Sepatu

Saat Al-Zaidi, seorang jurnalis Iraq, melempari Presiden Amerika George Bush dengan sepasang sepatunya ia terdengar berteriak: “This is the farewell kiss, you dog!” (“Ini ciuman perpisahan, dasar anjing!”) selanjutnya ia melemparkan sepatu keduanya, sambil berteriak: “This is from the widows, the orphans and those who were killed in Iraq.” (“Ini dari para janda, anak-anak yatim, dan orang-orang yang terbunuh di Irak.”)


Kunjungan Bush ke Irak dan Afghanistan merupakan kunjungan mendadak sekaligus kunjungan perpisahan. Presiden Amerika ini datang ke dua negeri Islam yang sedang di-invasi tentara Amerika pada saat akhir kepemimpinannya. Usia kekuasaan Bush bakal berakhir saat Obama dilantik pada tanggal 20 Januari 2009. Bush bermaksud hendak membangun citra ”husnul-khaatimah” (happy ending) di dua negeri yang hingga akhir kepemimpinannya kemenangan perang belum kunjung diraih oleh pasukan penjajahan Barat, Amerika khususnya.

Kunjungan mendadak ini ternyata benar-benar menghasilkan insiden mendadak yang sungguh di luar dugaan siapapun, terutama Bush. Kunjungan perpisahan ini juga benar-benar membuahkan hadiah perpisahan yang paling mengesankan bagi Bush bahkan bagi seluruh dunia. Adapun niat untuk membangun citra ”husnul-khaatimah” (happy ending) tampaknya bagi Bush ia telah gagal total. Namun bagi kebanyakan penduduk Irak dan Dunia Islam, bahkan dunia secara umum, tampaknya citra Bush justru memperoleh momentum yang dinilai paling memuaskan, kalau tidak bisa dikatakan menjadi hiburan yang paling mencerahkan.

Tapi barangkali kita salah jika menyangka Bush menilai dirinya gagal membangun citra ”husnul-khaatimah” lantaran peristiwa pelemparan sepatu tersebut. Sebab dalam wawancara eksklusifnya dengan koresponden CNN di Gedung Putih, tatkala diminta komentarnya soal peristiwa sepatu tersebut, Bush dengan Pe-De-nya menjawab: ”So what?” (”Memangnya kenapa?” alias ”Emang Guwe Pikirin?” atau ”Tahu Ah Gelap!”). Astaghfirullah al-’Adziem..! Sungguh, suatu jawaban yang sangat tidak pantas keluar dari mulut seorang kepala negara yang secara de facto sedang memimpin dunia...!

Akan lebih wajar barangkali seandainya Bush menjawab sebagai berikut: ”Tentulah, sebagai seorang pemimpin bangsa yang besar seperti Amerika, saya merasa tersinggung. Tetapi, saya bisa mengerti dan memaafkan jurnalis Irak tersebut. Dan saya berharap ia tidak perlu mengalami penderitaan sebagai balasan atas perbuatannya itu. Apa yang ia lakukan merupakan bukti keberhasilan kita menanamkan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi di Irak.” Andaikan jawaban seperti ini yang Bush lontarkan mungkin masih lebih baik. Sedangkan jawaban: ”So what?” (”Memangnya kenapa?” alias ”Emang Guwe Pikirin?” atau ”Tahu Ah Gelap!”) mengindikasikan hadirnya ”mental defect” (kelainan kejiwaan) pada diri Presiden AS ini.
Barangkali Bush sangat sesuai dengan gambaran pemimpin paling buruk yang disebutkan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam:

وَشِرَارُكُمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ

“ Seburuk-buruk para pemimpin kalian ialah mereka yang kalian benci dan merekapun menbenci kalian dan kalian cela mereka dan merekapun mencela kalian.” (HR Ahmad 22874)
Laporan koresponden CNN di Baghdad mengatakan bahwa terjadi dua kelompok di masyarakat Irak terhadap peristiwa sepatu melayang. Kelompok pertama yaitu mereka yang sepenuhnya setuju atas tindakan jurnalis Irak tersebut. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang menyayangkan mengapa tindakan pelemparan tersebut dilakukan di hadapan Perdana Menteri Irak, Al-Maliki. Tapi soal bahwa sepatu itu melayang ke arah Bush tidak ada satupun yang mempermasalahkannya. Muttafaqqun ’alaih (disepakati bersama)....

Sepatutnya Bush melakukan introspeksi atas rangkaian kebijakannya selaku Presiden Amerika. Sepatutnya Obama menjadikan ini sebagai pelajaran agar ia lebih bijak dalam memimpin kelak. Sepatutnya kejadian ini menjadi pelajaran bagi siapapun yang berposisi sebagai pemimpin dimanapun dan kapanpun.

Jangan-jangan apa yang menimpa George Bush hanya merupakan muqaddimah (pendahuluan) dari suatu bentuk hukuman yang jauh lebih hebat yang bakal ia terima. Hukuman yang telah Allah persiapkan bagi siapapun yang diberi otoritas kepemimpinan di muka bumi namun ia salah-gunakan. Alih-alih ia memimpin dengan semangat mengayomi rakyatnya, malah ia berlaku durjana dan sewenang-wenang.
Barangkali inilah tipe manusia yang bakal dicaplok oleh makhluk separuh elang separuh singa lalu melemparkannya ke dalam api neraka. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Aisyah bertanya mengenai keadaan di hari berbangkit. Dari Aisyah rahimahullah berkata:”Aku bertanya ya Rasulullah, apakah seorang kekasih masih ingat kekasihnya pada hari berbangkit?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam lantas menjelaskan bahwa ada tiga tempat di hari itu dimana seorang kekasih tidak bakal ingat samasekali dengan kekasihnya. Salah satunya ialah saat menanti pembagian rapaor buku catatan ’amal.

وَأَمَّا عِنْدَ تَطَايُرِ الْكُتُبِ فَإِمَّا أَنْ يُعْطَى بِيَمِينِهِ أَوْ يُعْطَى بِشِمَالِهِ فَلَا وَحِينَ يَخْرُجُعُنُقٌ مِنْ النَّارِ فَيَنْطَوِي عَلَيْهِمْ وَيَتَغَيَّظُ عَلَيْهِمْ وَيَقُولُ ذَلِكَ الْعُنُقُ وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ وُكِّلْتُبِثَلَاثَةٍ وُكِّلْتُ بِمَنْ ادَّعَى مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَوُكِّلْتُ بِمَنْ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِوَوُكِّلْتُ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ قَالَ فَيَنْطَوِي عَلَيْهِمْ وَيَرْمِي بِهِمْ فِي غَمَرَاتٍ

”Lalu ketika buku catatan ‘amal terbang. Pada saat itu ada kemungkinan ia jatuh di tangan kanan atau di tangan kiri. Di saat seperti ini seseorang tidak ingat kepada orang lain. Lalu seekor hewan separuh singa separuh garuda keluar mengitari mereka dengan marah dan berkata: ”Aku diperintahkan untuk menghabisi tiga jenis manusia (1) orang yang mengklaim ada tuhan selain Allah (2) orang yang tidak beriman pada hari perhitungan ‘amal (3) orang yang durjana dan sewenang-wenang.”Lantas hewan itu mengitari ketiga jenis manusia itu dan menghempaskan mereka ke jurang neraka...” (HR Ahmad 23649)

Motivasi Diri Tuk Capai Prestasi

Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan

Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan
Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat

15 Des 2008

MAKHLUK-MAKHLUK BERCAHAYA

Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.

Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.

Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya.

Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.

Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse.

Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain.

Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup.

Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.

Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar kapal selam. Tiba-tiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan, dengan kata lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dengan melihat makhluk ini dari dekat, anda akan melihat keagungan ciptaan Allah.

Di dasar lautan terdapat makhluk mengagumkan yang memancarkan cahaya merah. Ia adalah seekor ubur-ubur. Pertunjukan cahaya dari spesies lain yang berada di bagian lebih atas menyerupai pertunjukan karya seni. Pertunjukan ini dapat dinikmati sepenuhnya setelah lampu kapal selam dimatikan. Pemandangan yang muncul adalah beragam makhluk mempesona yang bersinar dengan cahaya yang dihasilkannya sendiri. Terdapat sejenis makhluk laut yang berenang-renang sambil memancarkan cahaya tanpa seorang pun tahu apa fungsi cahaya ini.

Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah ubur-ubur, yang memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari mereka memiliki akal atau kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana cahaya dalam tubuh mereka terbentuk. Sungguh tidak rasional untuk berpikir bahwa makhluk yang demikian kompleks dengan sistemnya yang rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan bahwa makhluk ini sengaja diciptakan dengan disain khusus.
Oleh karenanya, pertunjukan cahaya ini, yang datang dari ratusan meter di bawah permukaan laut, sebenarnya mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya secara khusus. Segala sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat dinyatakan:

"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan dibumi dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hasyr, 59:24)

ARSITEK-ARSITEK MUNGIL DI ALAM

Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat dengan sayapnya.

Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.

Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.
Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'

Rayap adalah serangga kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.

Bagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.

Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.

Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.

Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.

Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.

Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?

Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.

Apartemen Bertingkat dari Kertas

Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.

Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.

Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.

Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah dari Lumpur

Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya.
Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.

Lebah-lebah muda yang lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah menciptakan mereka.

Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup ciptaan-
Nya.?

7 Des 2008

Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, Mengajak Kembali ke Alquran dan Hadis

Tokoh ini dikenal sebagai imam, allamah, muhaqqiq, hafizh, ushuli, faqih, ahli nahwu, berotak cemerlang, dan banyak mengeluarkan karya. Nama lengkapnya Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa'ad bin Huraiz az-Zar'i, namun lebih dikenal dengan nama Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.

Ibnul Qayyim dilahirkan di tengah keluarga berilmu dan terhormat pada tanggal 7 Shaffar 691 H. Kampung kelahirannya adalah Zara' dari perkampungan Hauran, sebelah tenggara Damsyq (Damaskus), Suriah.

Berkat pendidikan intensif yang diberikan orangtuanya, Ibnul Qayyim pun tumbuh menjadi seorang yang dalam dan luas pengetahuan serta wawasannya. Terlebih ketika itu, bidang keilmuan sedang mengalami masa jaya dan para ulama pun masih hidup.

Dari ayahnya, Ibnu Qayyim belajar ilmu faraidl karena sang ayah memang sangat menonjol dalam ilmu itu. Selain itu, dia belajar bahasa Arab dari Ibnu Abi al-Fath al-Baththiy dengan membaca kitab-kitab Al-Mulakhkhas li Abil Balqa', kitab Al-Jurjaniyah, juga sebagian besar kitab Al-kafiyah was Syafiyah. Kepada Syaikh Majduddin at-Tunisi dia belajar satu bagian dari kitab Al-Muqarrib li Ibni Ushfur.
Cakupan bidang keilmuannya demikian luas. Misalnya saja dia pernah belajar ilmu Ushul dari Syaikh Shafiyuddin al-Hindi, ilmu fikih dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Ismail bin Muhammad al-Harraniy. Dia pun terkenal dalam pengetahuannya tentang mazhab-mazhab Salaf.

Hingga akhirnya dia bermulazamah secara total (berguru secara intensif) kepada Ibnu Taimiyah sesudah kembalinya Ibnu Taimiyah dari Mesir tahun 712 H hingga wafatnya tahun 728 H. Ketika itu, Ibnu Qayyim sedang pada awal masa mudanya.

Oleh karenanya dia berkesempatan mereguk sumber ilmunya dari mata air yang luas. Pendapat-pendapat Ibnu Taimiyah yang penuh kematangan dia cerna benar-benar. Ibnul Qayyim pun amat mencintainya, sampai-sampai dia mengambil kebanyakan ijtihad-ijtihadnya dan memberikan pembelaan atasnya. Ibnul Qayyim juga menyebarluaskan ilmu Ibnu Taimiyah dengan cara menyusun karya-karyanya yang bagus dan dapat diterima.

Mereka berdua seakan tak terpisahkan. Keduanya pernah dipenjara, dihina dan diarak berkeliling bersama sambil didera dengan cambuk di atas seekor onta. Setelah Ibnu Taimiyah wafat, Ibnul Qayyim pun dilepaskan dari penjara.

Banyak faedah besar yang dia petik selama berguru kepada tokoh kharismatik itu, diantaranya yang penting ialah berdakwah mengajak orang supaya kembali kepada kitab Alquran dan sunnah Rasulullah, berpegang kepada keduanya, memahami keduanya sesuai dengan apa yang telah difahami oleh as-Salafus Shalih.

Ibnul Qayyim telah berjuang untuk mencari ilmu serta bermulazamah bersama para ulama besar supaya dapat menyerap ilmu mereka dan supaya bisa menguasai berbagai bidang ilmu Islam.

Penguasaannya terhadap ilmu tafsir tiada bandingnya. Pemahamannya terhadap ushuluddin mencapai puncaknya serta pengetahuannya mengenai hadis, makna hadis, pemahaman serta istinbath-istinbath rumitnya, sulit ditandingi.

Begitu pula, pengetahuannya di bidang ilmu suluk dan ilmu kalam-nya Ahli tasawuf, isyarat-isyarat mereka serta detail-detail mereka. Ibnu Qayyim memang amat menguasai terhadap berbagai bidang ilmu ini.

Semua itu menunjukkan bahwa tokoh ini amat teguh pada prinsip, yakni bahwa "Baiknya perkara kaum Muslimin tidak akan pernah terwujud jika tidak kembali kepada madzhab as-Salafus Shalih yang telah mereguk ushuluddin dan syariah dari sumbernya yang jernih yaitu Kitabullah Al-Aziz serta sunah Rasulullah."

Dia pun senantiasa berpegang pada ijtihad serta menjauhi taqlid. Diambilnya istinbath hukum berdasarkan petunjuk Alquran, sunnah nabawiyah syarifah, fatwa-fatwa shahih para sahabat serta apa-apa yang disepakati oleh ahlu ats tsiqah (ulama terpercaya) dan para imam fikih.

Waktu yang ada benar-benar telah dicurahkannya untuk mengajar, memberi fatwa, berdakwah dan berdialog. Karenanya, banyak tokoh-tokoh ternama adalah para muridnya. Mereka merupakan ulama terbaik yang telah terbukti keutamaannya, di antaranya: anak beliau sendiri bernama Syarafuddin Abdullah, anaknya yang lain bernama Ibrahim, kemudian Ibnu Katsir ad-Dimasyqiy penyusun kitab Al-Bidayah wan Nihayah, Al-Imam Al-Hafizh Abdurrahman bin Rajab Al-Hambali Al-Baghdadi penyusun kitab Thabaqat al-Hanabilah, dan masih banyak lagi.

Ibnul Qayyim juga merupakan seorang peneliti ulung. Dia mengambil semua ilmu dan segala tsaqafah yang sedang jaya-jayanya pada masa itu di negeri Syam dan Mesir.

Kemudian disusunnya kitab-kitab fikih, kitab ushul, serta kitab-kitab sirah dan tarikh. Jumlah tulisannya sangat banyaknya, dan keseluruhan kitab-kitabnya itu memiliki bobot ilmiah yang tinggi. Oleh karenanya Ibnul Qayyim pantas disebut kamus segala pengetahuan ilmiah yang agung.

Beberapa karya besarnya antara lain; Tahdzib Sunan Abi Daud, I'lam al-Muwaqqi'in an Rabbil Alamin, Ighatsatul Lahfan fi Hukmi Thalaqil Ghadlban, Ighatsatul Lahfan fi Masha`id asy-Syaithan, Bada I'ul Fawa'id, Amtsalul Quran, dan Buthlanul Kimiya' min Arba'ina Wajhan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, wafat pada malam Kamis, tanggal 13 Rajab tahun 751 Hijriyah. Setelah dishalatkan keesokan harinya usai shalat Dzuhur di Masjid Jami Besar Dimasyq (Al-Jami Al-Umawi), ulama ini dikuburkan di tanah pekuburan Al-Babus Shaghir. ( yus/berbagai sumber )

27 Nov 2008

MEREBUT JIWA ANAK


Sejauh mana pendidikan mempengaruhi serta menggerakkan hati dan jiwa anak?. Sekedar cerdas secara kognitif tidak banyak berpengaruh bagi jiwanya

CAMPUR aduk perasaan saya ketika Allah Ta’ala memperkenankan saya bertemu dengan buku karya Theodore Herzl, tokoh yang telah menggerakkan jutaan manusia untuk rela berdarah-darah mendirikan negara Israel Raya. Membaca Der Judenstaat –Negara Yahudi—membawa pikiran saya mengenangkan saat-saat penuh persaudaraan dalam Silaturrahmi Nasional di Gunung Tembak. Kenangan yang meng­harukan dan membuat dada saya penuh sesak oleh mimpi-mimpi tentang sebuah stasiun TV, jaringan surat kabar, sekolah-sekolah yang melahirkan manusia besar, lembaga-lem­baga yang menjadi pusat kebajikan sehingga bisa mewujudkan kehendak Islam untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh dan segenap ummat manusia.

Ada keyakinan yang membuat saya tak bisa menulis tema lain kecuali apa yang saya perbincangkan sekarang ini. Ada airmata yang saya tahan agar tidak jatuh ketika saya menuliskan kalimat-kalimat ini. Bukan karena sedih oleh perasaan tidak berdaya, Tuan. Tetapi karena keharuan yang amat kuat dan keyakinan yang begitu mendalam. Insya-Allah, atas pertolongan Allah Yang Maha Kuasa, suatu saat nanti kita akan mampu mewujudkannya. Tak ada alasan untuk pesimis karena Allah ‘Azza wa Jalla tak pernah berhenti memberi pertolongan, kecuali kalau iman kita telah habis dan keyakinan kita pada kekua­saan-Nya telah menipis.

Belajar dari orang-orang yang telah berlalu, tidak terkecuali Theodore Herzl yang telah menginspirasi jutaan orang Yahudi untuk bergerak mendirikan Israel Raya dengan merampas tanah orang-orang Palestina, ada satu hal yang harus kita catat. Keberhasilan membuat sejarah besar, bukanlah bertumpu pada besarnya kekayaan dan banyaknya orang-orang yang berdiri di belakang kita. Seratus juta manusia yang tipis keyakinannya, akan mudah lari terbirit-birit oleh seribu orang terpilih dengan keyakinan yang sangat kokoh dan keberanian yang sangat besar. Ketika Herzl menulis Der Judenstaat, kaum Ya­hudi adalah orang-orang yang tidak berdaya dan tercerai berai. Tetapi Benyamin Se’ev –nama lain Theodore Herzl—menulis dalam buku hariannya sepulang dari Kongres Basel tahun 1897, “Di Basel, aku dirikan Negara Yahudi. Jika aku katakan dengan lantang hari ini, aku akan disambut dengan tertawaan orang-orang sedunia. Mungkin dalam lima ta­hun, tetapi pasti dalam lima puluh tahun, setiap orang akan menyaksikannya.”

Apa yang membuat Herzl begitu yakin? Media dan kekuatan jaringan. Media memainkan pikiran manusia, menggiring orang yang paling benci sekalipun untuk seku­rang-kurangnya tidak peduli. Media dapat membuat orang menangisi apa yang seharus­nya mereka syukuri, dan merayakan apa yang seharusnya membuat mereka tidak bisa tidur dalam tiga hari karena ngerinya tragedi. Media dapat membuat kebusukan tampak bagus dalam sekejap, dan sebaliknya bisa membuat orang jujur dicaci-maki dan diludahi. Seorang yang telah cukup matang berpikir pun bisa berubah karena tulisan yang dibuat dengan penuh kekuatan. Terlebih anak-anak dan orang muda, media bukan saja mempe­ngaruhi. Ia bisa menentukan hitam putihnya pikiran mereka, meskipun orangtua men­dampingi anak-anaknya hampir setiap hari.

Di antara perusahaan media –sepeninggal Herzl—yang dengan sangat serius menggarap anak-anak adalah Disney dengan berbagai produknya, terutama film kartun. Didirikan oleh Mogul Michael Eisner –seorang Yahudi militan yang sangat fobi pada Islam—The Disney Company bekerja keras melahirkan produk-produk untuk anak. Mereka telah bersungguh-sungguh, berusaha melakukan yang terbaik dan tak berhenti mening­katkan kemampuan. Hari ini, jutaan anak-anak kaum muslimin menanti dengan sabar film-film mereka di layar TV bersama para orangtua mereka –yang terkadang bukan mendampingi, tetapi ikut berebut memelototi. Sebagian masih menawarkan kebaikan, tetapi tak sedikit yang menyuntikkan racun ke dalam pikiran kita, sementara kita menik­matinya dengan senang hati.

Berkenaan dengan pilihan menggarap anak-anak ini, teringatlah saya kepada David McClelland. Atas biaya CIA –lembaga inteligen Amerika—McClelland melakukan penelitian untuk mengetahui semangat kewirausahaan masyarakat berbagai bangsa. McClelland kemudian menyimpulkan bahwa semangat wirausaha sangat dipengaruhi oleh kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement). Darimana kebutuhan untuk ber­prestasi ini sangat mempengaruhi jiwa mereka? McClelland menunjuk pada cerita anak. Keyakinan ini didasarkan pada hasil analisis proyektif cerita anak dari bangsa-bangsa yang ditelitinya.

Meskipun pendidikan di perguruan tinggi turut berpengaruh pada sikap dan terutama wawasan seseorang, tetapi pengaruh paling kuat yang membekas pada kepribadian adalah masa kecil. Dan cerita anak –termasuk film yang mereka lihat—sangat menentukan besar kekuatan kebutuhan jiwa. Anak yang sudah kokoh jiwanya ketika memasuki masa remaja, insya-Allah mereka tidak mudah terpengaruh –apalagi guncang—oleh hal-hal baru yang ada di sekelilingnya. Menjadi remaja tidak dengan sendirinya berarti mengalami kebingungan jatidiri sehingga mereka sibuk mencari identitas –yang kemudian dijadikan sebagai pembenaran untuk melakukan apa saja yang tidak benar. Ada remaja-remaja yang tidak mengalami keguncangan. Mereka telah menemukan jatidiri sebelum memasuki masa remaja. Inilah yang disebut sebagai identity foreclosure.

Pertanyaan kita adalah, mengapa ada yang harus guncang dan kehilangan pegangan sehingga pelajaran agama yang mereka terima semenjak kecil seakan tak berbekas, sementara pada saat yang sama remaja lain tidak mengalami kebingungan identitas? Wallahu a’lam bishawab. Penyebab yang sangat menentukan adalah pendidikan yang mereka terima di masa sebelumnya; sejauh mana mempengaruhi serta menggerakkan hati dan jiwa mereka. Sekedar cerdas secara kognitif atas nilai-nilai tauhid, tidak banyak berpengaruh bagi jiwa. Banyaknya pengetahuan tidak terlalu menentukan apa yang menjadi penggerak utama manusia untuk hidup –McClelland kemudian menganggapnya sebagai kebutuhan (need). Seperti dokter penyakit dalam, sekedar pengetahuan yang mendalam tentang bahaya merokok, tidak cukup untuk membuat mereka berhenti merokok. Itu sebabnya perusahaan rokok dengan senang hati mencantum peringatan pemerintah tentang bahaya merokok di iklan-iklan mereka.

Nah, salah satu cara yang efektif mempengaruhi jiwa anak adalah cerita. Semakin kuat sebuah cerita, semakin besar pengaruh yang menggerakkan jiwa anak. Demikian pula semakin dini mereka membaca cerita-cerita berpengaruh tersebut, semakin kuat bekasnya pada jiwa. Kuatnya pengaruh ini akan lebih besar lagi jika anak-anak itu meng­ungkapkan kembali cerita dan kesan yang ia tangkap melalui tulisan. ‘Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Itu sebabnya, dua keterampilan ini –yakni membaca dan menulis-- perlu kita bangkitkan semenjak dini. Kita gerakkan jiwa mereka untuk membaca semenjak anak-anak itu baru berusia beberapa hari. Kita rangsang minat baca mereka, dan kita ajarkan mereka bagaimana membaca semenjak dini, bukan semata untuk meningkatkan kecerdasan. Lebih dari itu, mudah-mudahan kita tergerak untuk melakukannya karena Allah ‘Azza wa Jalla telah menjadikan membaca (iqra’) sebagai perintah pertama. Iqra’ bismirab­bikal ladzii khalaq! Adapun kenyataan bahwa mengajarkan membaca semenjak dini terbukti meningkatkan kecerdasan anak kita berlipat-lipat, itu merupakan hikmah yang kita syukuri.

Tetapi…
Sekedar membuat anak kita terampil membaca dan menulis di usia dini, sama sekali tidak cukup. Kita harus berikan kepada mereka bacaan-bacaan bergizi bagi pikiran, perasaan dan ruhani mereka. Tak cukup kalau kita sekedar mencerdaskan otak. Kita harus menghidupkan jiwa mereka sehingga tumbuh kebutuhan yang sangat kuat sebagai penggerak hidup mereka kelak. Kita harus menulis cerita-cerita anak yang bergizi. Sekarang juga! Tak ada waktu untuk menunggu, sebab setiap detik waktu berlari meninggal­kan kita. Seperti Mogul Michael Eisner, harus ada di antara kita yang berbuat untuk anak-anak. Jika Eisner mewujudkan pengabdian melalui jaringan bisnis The Disney Company, lalu apakah yang akan kita lakukan?Selebihnya, kita memerlukan buku-buku cerita yang hidup, yakni guru-guru yang memiliki kekuatan jiwa. Mereka inilah penentu masa depan anak-anak. Di tangan para guru, buku-buku yang kurang gizinya dapat dibenahi sehingga menghidupkan hati, menajamkan pikiran dan menggerakkan jiwa anak. Mereka inilah yang harus kita persiap­kan untuk mengantarkan anak-anak kita menyambut seruan perjuangan. Tak perlu tergesa-gesa mendirikan perguruan tinggi. Kalau kita telah mampu membangun kekuatan jiwa pada anak-anak kita sedari playgroup hingga SMP –syukur hingga SMA—melalui sekolah-sekolah yang diasuh oleh guru-guru dengan kekuatan jiwa yang tangguh, kekuatan ruhiyah yang kokoh dan kekuatan ilmu yang matang, insya-Allah kita sudah meng­genggam generasi yang penentu sejarah lima puluh tahun yang akan datang!

Kuat Memegangi Prinsip

Harus ada keyakinan kuat yang mereka pegangi agar bisa tegak kepalanya, mantap langkahnya, jelas tujuannya dan ada alasan yang kuat untuk bertindak dan bekerja keras. Keyakinan kuat kepada Allah Yang Maha Menciptakan hampir tidak ada artinya jika tidak ada petunjuk yang pasti benarnya untuk hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ringkasnya, petunjuk itu harus pasti dan meyakinkan. Betul-betul petunjuk dari Allah 'Azza wa Jalla. Bukan rekaan.
Tak kalah pentingnya untuk diperhatikan, petunjuk itu haruslah menjadi pijakan dalam bertindak, berpikir dan bersikap. Mengacu pada petunjuk, kita mengarahkan pikiran, sikap, keinginan dan tindakan kita. Berpijak pada petunjuk, kita membangkitkan mimpi-mimpi dalam diri kita untuk meraihnya sekaligus memperoleh kebaikan dari usaha maupun hasilnya. Petunjuk menjadi daya penggerak (driving force) untuk bertindak, berjuang, bersungguh-sungguh dan berkorban untuk menjalani serta mewujudkan cita-cita yang bersifat moralistik-idealistik.
Apakah petunjuk yang pasti benarnya itu? Al-Qur'an. Allah Ta'ala menjamin, 'Alif Laam Miim. Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." (Al-Baqarah [2]: 1-4).
Tetapi Al-Qur'an tidak memberi manfaat jika kita menggunakannya sebagai pembenaran atas pendapat dan keinginan kita, bukan sebagai sumber kebenaran. Kita kehilangan petunjuk. Pada saat yang sama, sikap itu membuat anak-anak kehilangan kepercayaan terhadap al-Qur'an, meski secara kognitif mengakuinya sebagai kitab suci. Hilangnya kepercayaan itu secara pasti akan menyebabkan anak kehilangan rasa hormat terhadap kesucian agama sehingga hampir tidak mungkin menjadikannya sebagai pembentuk sikap hidup yang kokoh.

Maka, kita perlu menghidupkan budaya mengambil petunjuk dari al-Qur'an semenjak anak-anak masih amat belia. Kita mengakrabkan mereka dengan kebiasaan mengenali bagaimana kemauan al-Qur'an dalam setiap urusan sekaligus membuktikan kebenaran al-Qur'an. Kita membiasakan mereka untuk mencerna ayat al-Qur'an, lalu mengajak mereka menemukan apa yang harus mereka kerjakan berdasarkan ayat-ayat tersebut.

Ini berarti, kita memperkenalkan tradisi mendeduksikan pesan-pesan al-Qur'andalam pemahaman. Artinya, bermula dari ayat al-Qur'an kita belajar merumuskan sikap dan tindakan. Bermula dari al-Qur'an, kita mengarahkan perasaan dan pikiran kita. Berpijak pada al-Qur'an kita menilai segala sesuatu. Dalam hal ini, al-Qur'an menjadi penilai, penjelas dan pembeda.
Cara memperkenalkan al-Qur'an semacam ini lebih sempurna jika orangtua maupun guru memiliki kecakapan untuk memahami 'maksud al-Qur'an yang sebenarnya' sebelum mengeksplorasi lebih jauh. Hal ini kita lakukan dengan membiasakan anak memahami maksud tiap ayat berdasarkan tafsir yang otoritatif, yakni tafsir baku yang semua mufassir terpercaya menerimanya. Tanpa memahami maksud yang sebenarnya, kita bukannya mengambil petunjuk dari al-Qur'an, tetapi menjadikan al-Qur'an sebagai penguat dari pendapat kita tanpa kita menyadari.
Contoh sederhana. Dalam al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendirian." (Ar-Raad [13]: 11).

Penggalan ayat ini sering menjadi argumentasi mereka yang sedang meyakinkan saudara-saudaranya untuk melakukan perubahan nasib. Padahal ayat ini sebenarnya menunjukkan bahwa pada dasarnya Allah Ta'ala limpahkan kebaikan dan kemuliaan kepada kita sampai jiwa kita berubah.
Nah.

Contoh sederhana ini menunjukkan betapa pentingnya kita menghidupkan budaya mengambil petunjuk secara tepat. Sebab, salah dalam mengambil petunjuk "meski sumber petunjuknya benar" akan salah pula tindakan yang kita ambil.

Di sini kita perlu berhati-hati. Pemahaman, perasaan, sikap, keyakinan dan tidak terkecuali tindakan, banyak berawal dari perkataan. Cara kita mengungkapkan, sangat berpengaruh terhadap pemahaman, penghayatan dan keyakinan. Sangat berbeda akibatnya bagi keyakinan anak terhadap al-Qur’an. Salah cara kita berbicara, salah pula sikap anak terhadap al-Qur'an sebagai petunjuk untuk masa-masa selanjutnya.

Sangat berbeda pengaruhnya bagi pikiran ketika kita berkata, "Begitulah Allah Ta'ala berfirman. Karena itu", kita perlu berusaha dengan sungguh-sungguh agar bisa lebih banyak bersedekah.†Kalimat ini mengisyaratkan bahwa al-Qur'an adalah sumber petunjuk dan inspirasi tindakan. Sedangkan kalimat berikut, melemahkan keyakinan anak terhadap al-Qur'an karena terasa sebagai pembenaran. Bukan sumber kebenaran. Sainslah yang menjadi sumber kebenaran manakala kalimat kita berbunyi, "Berdasarkan penemuan mutakhir tadi kita bisa melihat bahwa sikap kita bisa mempengaruh alam semesta, meskipun kelihatannya tidak merusak. Karena itu…, tidak heran kalau Allah Ta'ala berfirman;

Agar anak semakin percaya kepada al-Qur'an suasana yang menjadikan al-Qur'an sebagai petunjuk dan acuan dalam bertindak perlu dihidupkan. Ini menuntut budaya pembelajaran yang kontekstual. Seorang guru al-Qur'an adalah guru yang kemana pun ia pergi, ia akan menunjukkan kepada murid-muridnya bagaimana al-Qur'an berbicara. Melalui cara ini anak memperoleh pengalaman mental bahwa al-Qur'an melingkupi seluruh aspek kehidupan, sehingga anak semakin dekat hatinya kepada petunjuk. Selengkapnya, pembicaraan tentang ini akan kita lanjutkan pada edisi mendatang.

Anak-anak juga perlu memperoleh pengalaman iman dan sekaligus intelektual bahwa al-Qur'an merupakan penimbang, penilai dan pemberi kata putus tentang benar tidaknya sebuah pendapat, bahkan penemuan yang dianggap ilmiah sekalipun. Bukan sebaliknya, menakar kebenaran al-Qur'an dari sains. Untuk itu, seorang guru perlu memiliki wawasan luas, meski yang diajarkan di sekolah hanya satu mata pelajaran: tahfidz. Menghafal al-Qur'an. Tujuannya, agar murid tidak hanya hafal di otak, tetapi lebih penting lagi meyakini di hati.

Selebihnya, tidak bisa tidak, modal yakin dan tidak ragu sama sekali terhadap al-Qur'an adalah dengan mengenal dan mengimani sumber al-Qur'an, yakni Allah Ta'ala dan proses turunnya.
Ringkasnya, ternyata untuk mengajak anak-anak meyakini al-Qur'an, guru tidak cukup sekedar bisa membaca. Hanya dengan meyakini secara total sehingga tidak ada keraguan di dalamnya, al-Qur'an bisa menjadi daya penggerak untuk bertindak. Dengan demikian, mereka tidak sekedar hafal. Lebih dari itu, hidup jiwanya dan kuat keyakinannya dalam memegangi prinsip.
Semoga melalui lisan para guru yang memancarkan cahaya al-Qur'an, anak-anak kita bisa belajar memegangi al-Qur'an dengan kuat, sehingga kita bisa berharap anak-anak itu kelak menjadi mukmin yang bertakwa, penuh belas kasih hatinya, berbakti pada orangtua, santun, tidak sombong dan hidup jiwanya. *Wallahu a'lam bish-shawab.

11 Nov 2008

Jangan bersedih .............................


Jangan bersedih,
karena Anda telah melalui kesedihan itu kemarin
dan ia tidak memberi manfaat apapun.
Ketika anak Anda gagal dalam ujian
dan Anda bersedih karenanya,
apakah kemudian anak Anda lulus karena kesedihan itu?
Saat bapak Anda meninggal dan Anda bersedih,
apakah ia akan hidup kembali?
Manakala Anda merugi dalam suatu bisnis dan
kemudian Anda bersedih,
apakah kemudian kerugian itu berubah menjadi keuntungan?
Jangan bersedih,
sebab bila Anda bersedih gara-gara satu musibah,
maka musibah yang satu itu akan menjadi berlipat ganda.
Ketika Anda bersedih karena kemiskinan atau kesengsaraan yang Anda alami,
Bukankah kesedihan itu hanya menambah kesusahan Anda saja?
Saat Anda bersedih karena cercaan musuh-musuh Anda,
pastilah kesedihan itu hanya akan menguntungkan dan
Menambah s emangat mereka untuk menyerang Anda.
Atau, ketika Anda mencemaskan terjadinya sesuatu yang tidak Anda sukai,
ia akan mudah terjadi pada Anda.

Jangan bersedih,
karena kesedihan itu akan membuat rumah yang luas,
isteri yang cantik, harta yang melimpah, kedudukan yang tinggi, dan anak-
anak yang cerdas tidak ada gunanya sedikit pun.
Jangan bersedih,
sebab kesedihan hanya akan membuat air yang segar
terasa pahit, dan sekuntum bunga mawar yang indah tampak seperti
sebongkok labu, taman yang rimbun tampak seperti gurun pasir yang gersang,
dan kehidupan dunia menjadi penjara yang pengap.

Jangan bersedih,
karena Anda masih memiliki dua mata, dua telinga,
dua bibir, dua tangan dan dua kaki, lidah dan hati. Anda masih memiliki
kedamaian, keamanan dan kesehatan.
{Maka, nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan.}
(QS. Ar-Rahman: 13)
Jangan bersedih,
karena Anda masih memiliki agama yang Anda yakini,
rumah yang Anda diami, nasi yang Anda makan, air yang Anda minum,
pakaian yang Anda pakai, dan isteri tempat Anda berbagi rasa. Mengapa
harus bersedih?

SUMPAH PEMUDA yang terlupakan

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan diWaltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)Peserta :
Abdul Muthalib Sangadji
Purnama Wulan
Abdul Rachman
Raden Soeharto
Abu Hanifah
Raden Soekamso
Adnan Kapau Gani
Ramelan
Amir (Dienaren van Indie)
Saerun (Keng Po)
Anta Permana
Sahardjo
Anwari
Sarbini
Arnold Manonutu
Sarmidi Mangunsarkoro
Assaat
Sartono
Bahder Djohan
S.M. Kartosoewirjo
Dali
Setiawan
Darsa
Sigit (Indonesische Studieclub)
Dien Pantouw
Siti Sundari
Djuanda
Sjahpuddin Latif
Dr.Pijper
Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
Emma Puradiredja
Soejono Djoenoed Poeponegoro
Halim
R.M. Djoko Marsaid
Hamami
Soekamto
Jo Tumbuhan
Soekmono
Joesoepadi
Soekowati (Volksraad)
Jos Masdani
Soemanang
Kadir
Soemarto
Karto Menggolo
Soenario (PAPI & INPO)
Kasman Singodimedjo
Soerjadi
Koentjoro Poerbopranoto
Soewadji Prawirohardjo
Martakusuma
Soewirjo
Masmoen Rasid
Soeworo
Mohammad Ali Hanafiah
Suhara
Mohammad Nazif
Sujono (Volksraad)
Mohammad Roem
Sulaeman
Mohammad Tabrani
Suwarni
Mohammad Tamzil
Tjahija
Muhidin (Pasundan)
Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
Mukarno
Wilopo
Muwardi
Wage Rudolf Soepratman
Nona Tumbel

Catatan :Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempatdi Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum SumpahPemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama SieKong Liong.

Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjauKongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orangyaitu : Kwee Thiam Hongb. Oey Kay Siangc. John Lauw Tjoan Hokd. Tjio Djien kwie

Alquran dan Sains Modern

"Tak ada benturan dan pertentangan antara Islam dengan sains," cetus Ketua Persatuan Ulama Umat Islam Dunia, Dr Yusuf Al-Qaradhawi, dalam sebuah kesempatan. Alih-alih bertentangan, para saintis modern Barat telah membuktikan bahwa ajaran Islam sangat sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.Alquran--sebagai kitab suci dan petunjuk hidup umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 14 abad silam, secara mengagumkan, mengungkapkan sederet fenomena ilmu pengetahuan yang telah terbukti akurasi dan kebenarannya. Hal itu berbeda dengan Bible ajaran Kristen yang justru memiliki banyak perbedaan pandangan dengan ilmu pengetahuan.
Munculnya perbedaan pandangan antara Bible dengan sains memang telah mengundang perdebatan di kalangan penganut Kristen. Banyaknya ketidaksesuaian antara Bible dengan sains diungkapkan Robert C Newman dalam sebuah tulisannya bertajuk Conflict between Christianity and Science. Hal itu kerap mengundang keraguan di kalangan Nasrani tentang kebenaran Bible sebagai firman Tuhan.Setelah melakukan berbagai penelitian ilmiah, para saintis Barat telah membuktikan kebenaran janji Allah SWT tentang isi Alquran. Dalam surah Albaqarah ayat 2, Allah SWT berfirman, "Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa."Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto, telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu. "Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta yang terkandung dalam Alquran dan sunah," papar Moore yang terkagum-kagum dengan kandungan Alquran yang secara akurat menjelaskan perkembangan embrio manusia.
Berikut ini sebagian kecil fakta penting tentang kandungan Alquran yang sejalan dengan temuan dunia sains modern.Pembentukan awanPara saintis telah mempelajari beragam jenis awan. Selain itu, kalangan ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana hujan terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung hingga kemudian terjadi hujan.Tentang fenomena pembentukan awan dan hujan itu, Alquran pun menjelaskannya secara akurat. Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS Annur: ayat 43).
Lautan dan sungaiIlmu pengetahuan modern telah menemukan adanya batas di tempat pertemuan antara dua lautan yang berbeda. Pembatas itu membagi dua lautan sehingga setiap laut memiliki temperatur, berat jenis, dan kadar garam masing-masing. Misalnya, laut Mediterania memiliki air yang hangat serta kadar garam dan berat jenisnya lebih rendah dibandingkan Samudra Atlantik.Temuan sains modern itu sejalan dengan Alquran yang telah mengungkapkannya sejak 14 abad lampau. Dalam surah Arrahman ayat 19-20, Allah SWT berfirman, ''Dia membiarkan dua lautan mengalir, yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya, ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.''Perbedaan kadar garam kedua lautan yang dipisahkan pembatas itu juga diungkapkan dalam surah Alfurqan ayat 53, "Dan, Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."
Kebenaran ayat Alquran itulah yang membuat para saintis Barat berdecak kagum.Pentingnya ASIDunia kesehatan modern beberapa tahun ini mulai menggaungkan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI). Anjuran itu mulai digalakkan karena ASI memiliki banyak keunggulan. Secara ilmiah, ASI merupakan makanan bagi bayi yang telah terbukti memiliki keunggulan dibandingkan dengan susu sapi atau susu yang berasal dari sumber lain. Alquran telah menyatakan pentingnya pemberian ASI bagi bayi dan batita sejak 14 abad lampau.Dalam surah Albaqarah ayat 233, Allah SWT berfirman, "Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh. Yaitu, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan, kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf."Serebrum (otak besar)Pada surah Al 'Alaq ayat 15-16, Allah SWT berfirman, "Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. (Yaitu) ubun-ubun orang mendustakan lagi durhaka." Ubun-ubun inilah yang disebut para saintis sebagai serebrum (otak besar).
Lalu, apa hubungannya dengan kebohongan dan serebrum?Secara psikologi, otak besar ini ternyata bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memprakarsai hal yang baik ataupun buruk. Otak besar juga bertanggung jawab atas kebohongan dan kebenaran yang dikatakan seseorang.Pembentukan embrio manusiaAlquran secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. "Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ...." (QS Almu'minun: 12-14).Fakta yang diungkapkan dalam Alquran itu sungguh mencengangkan para saintis modern Barat. "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi pernyataan Alquran tentang perkembangan manusia. Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan," papar Prof Keith L Moore, ilmuwan terkemuka dalam bidang anatomi dan embriologi."Sebab, hampir semua pengetahuan itu belum ditemukan hingga beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah seorang Rasul utusan Tuhan," imbuhnya

MENGENANG ARTI HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER

10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah
yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari
setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan bangsa kita
sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Soekarno-Hatta, hari itu diperingati secara
nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat dan dengan rasa
kebanggaan yang besar.
10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah
yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari
setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan bangsa kita
sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Soekarno-Hatta, hari itu diperingati secara
nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat dan dengan rasa
kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi
seluruh bangsa, bukan saja mengenang jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak
terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan juga merupakan
kesempatan baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang
sarat masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti
Hari Pahlawan. Dengan begitu, kita akan ingat kembali Republik Indonesia yang
sekarang berdiri adalah hasil perjuangan dari pendahulu kita yang terdiri dari
berbagai suku, agama, keturunan ras dan berbagai macam pandangan politik.

Perjalanan Jauh Bangsa Indonesia
Dalam mengenang arti Hari Pahlawan, sudah sepantasnya
kita memandang peristiwa itu sebagai tahap yang penting dalam long march
(perjalanan jauh) bangsa. Alangkah jauhnya long march yang harus ditempuh
bangsa kita untuk melahirkan dan memperjuangkan negara Republik Indonesia.

Long march ini telah secara nyata dimulai, antara lain
dengan lahirnya Budi Utomo (Surabaya, 20 Mei 1908, kini dirayakan sebagai Hari Kebangkitan
Nasional), Syarikat Islam (Surabaya, 1912),
Indische Partij (Bandung, 1912), Muhammadiyah
(Yogya 1912), PKI (Semarang, 1920), Perhimpunan Indonesia (di
negeri Belanda, 1922), pemberontakan PKI (Jawa Tengah dan Sumatera Barat, 1926)
dan PNI (1927).

Dalam barisan panjang bangsa ini, patut kita catat juga
ikut sertanya berbagai gerakan seperti Jong Java (1918) yang disemarakkan Jong
Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Indonesia (Bandung, 1927), yang
kemudian mencapai puncaknya dengan lahirnya Sumpah Pemuda (1928).

Latar Belakang
Sejarah

Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di pulau Jawa
dan pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 8
Maret. Sejak itu, Indonesia diduduki Jepang, namun berkat bom atom di Hiroshima
dan Nagasaki pada Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, maka 15 Agustus 1945
Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada Sekutu.

Selama pendudukan
Jepang, di tengah-tengah penderitaan rakyat yang disebabkan tentara Jepang dan
perang, lahir semangat anti-Barat atau anti-kolonialisme di samping perasaan
anti-Jepang. Dalam rangka persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan
menghadapi Sekutu, pemerintah Jepang telah menggunakan berbagai cara dan akal
untuk merangkul rakyat Indonesia
untuk menghadapi Sekutu.

Peta (Pembela
Tanah Air) telah dibentuk dan Jepang juga menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Pemimpin-pemimpin bangsa telah menggunakan berbagai kesempatan waktu untuk
menyusun kekuatan demi cita-cita kemerdekaan bangsa.
Berkat kekalahan Jepang dari Sekutu, maka kemerdekaan
bangsa Indonesia
telah diproklamasikan 17 Agustus ketika pasukan Jepang masih belum dilucuti.
Sejak itulah, terjadi berbagai gerakan rakyat untuk melucuti senjata pasukan
Jepang, sehingga terjadi pertempuran-pertempuran yang memakan korban.

Ketika gerakan melucuti pasukan Jepang sedang berkobar,
pada 15 September 1945 tentara Inggris mendarat di Jakarta
dan 25 Oktober di Surabaya.
Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia
atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas melucuti tentara Jepang
membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang dan memulangkan tentara Jepang ke
negerinya.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda
Merah-Putih-Biru di Hotel Yamato telah melahirkan Insiden Tunjungan yang
menyulut berkobarnya bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan
beraneka-ragam badan perjuangan rakyat. Singkatnya, bentrokan dengan tentara
Inggris di Surabaya
makin memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara
Inggris untuk Jawa Timur.

Karena terbunuhnya Mallaby, maka penggantinya (Mayjenl
Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang
dan rakyat dengan menyebutkan semua pimpinan dan orang Indonesia yang
bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan
dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah
jam 6 pagi 10 November 1945.

Serangan 10 November
Ultimatum tersebut ditolak sebab Republik Indonesia waktu
itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan) dan Tentara Keamanan
Rakyat sebagai alat negara juga telah dibentuk. Di samping itu, banyak sekali
organisasi-organisasi perjuangan telah dilahirkan beraneka-ragam golongan dalam
masyarakat, termasuk pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu
telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang
masih muda untuk melucuti pasukan Jepang dan menentang masuknya kembali
Belanda.

Pada 10 November pagi, tentara Inggris melancarkan invasi
besar-besaran dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang dan
sejumlah besar kapal perang. Berbagai bagian kota
Surabaya
dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat.
Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak luka-luka.
Tetapi, perlawanan pejuang juga berkobar di seluruh kota dengan bantuan aktif dari penduduk.
Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia
di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari dengan mengerahkan persenjataan
modern, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank dan kendaraan lapis baja.
Rupanya, Tentara Keamanan Rakyat (kemudian menjadi TNI) dianggap enteng,
apalagi laskar-laskar yang banyak dibentuk rakyat. Tetapi, di luar dugaan
Inggris ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke
hari, minggu ke minggu hingga akhirnya memakan waktu sampai sebulan.

31 Okt 2008

Frekuensi Yang sama

Garputala akan bergetar manakala menyerap frekuensi yang sama. Dan garputala itu juga akan menggetarkan garputala disekitarnya, bila ia menangkap gelombang getaran yang identik dengan dirinya. Tetapi bila gelombang yang digetarkan tidak pada frekuensi sama, garputala tersebut tidak bergetar dan juga tidak menggetarkan garputala yang lainnya.
Begitu juga dalam hidup ini. Pergaulan kita dengan orang lain, juga menganut hukum seperti itu. Hukum frekuensi yang sama.
Sadar atau tidak sadar, sehari-harinya kita memancarkan frekuensi tertentu. Begitu juga, orang-orang disekitar kita memancarkan suatu frekuensi disekitarnya. Seseorang akan menggetarkan dan digetarkan oleh orang lain yang memiliki frekuensi yang sama dengan dirinya.
Seseorang merasa nyaman dengan orang yang memiliki frekuensi yang identik dengan dirinya, bila tidak ia akan merasa tertolak. Oleh sebab itu, orang yang dekat dalam hidup kita adalah orang yang memiliki frekuensi yang sama. Sebaliknya, orang yang kita merasa asing dengannya, karena ia memancarkan frekuensi yang berbeda dengan frekuensi diri kita.
Lalu apa maksud dari hukum ini? Hukum frekuensi yang sama? Maksudnya adalah lingkungan memiliki peran yang penting dalam mewarnai hidup kita. Begitu pun kita juga memiliki peran dalam mempengaruhi lingkungan dimana kita berada.
Selain itu, pelajaran yang dapat dipetik adalah bila kita hendak berubah, hendaknya kita mengubah diri terlebih dahulu. Perubahan yang terekspresikan dalam frekuensi tertentu ini selanjutnya akan mengubah orang-orang disekitar kita untuk memiliki frekuensi yang sama. Mulailah dari diri sendiri.
Karenanya janganlah menyerah bila kita berpikiran tidak mampu mengubah hidup kita menjadi lebih baik, yaitu lebih dekat pada Allah. Kuncinya terletak pada diri kita. Mungkin saja frekuensi yang kita getarkan selama ini adalah frekuensi yang bertolak belakang dengan frekuensi para pencinta Allah. Sehingga Allah pun jadi teramat sulit untuk kita cintai.

30 Okt 2008

Matematika di sekolah terbatas

Keberadaan Kursus Sangat Membantu Siswa


Pembelajaran Matematika di sekolah sangat terbatas sehingga kebutuhan anak terhadap Matematika belum seluruhnya terpenuhi. Keberadaan kursus-kursus Matematika seperti Kumon, Sakamoto, Jarimatika, dan yang lainnya menjadi sarana yang membantu anak belajar.Seperti diwartakan sebelumnya, semakin banyak berdiri lembaga kursus yang sebagian merupakan waralaba dari negara lain. Lembaga kursus tersebut menawarkan berbagai metode pembelajaran Matematika alternatif, seperti Sakamoto, Kumon, Jarimatika, dan lain-lain.

Ketua Asosiasi Guru Matematika Indonesia, Firman, mengatakan, pola pembelajaran Matematika di sekolah diakui masih kurang menyenangkan bagi anak. Hal itu dikarenakan pembelajaran Matematika di sekolah seolah- olah direduksi hanya persoalan hitung-menghitung.”Banyak anak yang mengartikan belajar Matematika itu menghafal rumus dan menghitungnya, kemudian selesai. Aktivitas yang bersifat mekanistik tersebut membosankan anak. Padahal, belajar Matematika ialah bagaimana anak dengan informasi yang dia bangun mampu menyelesaikan permasalahan,” ujarnya.Prinsipnya adalah pembangunan pola pikir anak dalam memecahkan masalah.Hanya saja, dengan adanya sistem evaluasi yang dibangun pemerintah sekarang, mulai dari ulangan umun, ujian nasional (UN), dan seleksi masuk perguruan tinggi negeri semuanya kemudian mengarah ke pola mekanistis.

Guru juga sibuk mempersiapkan murid agar siap menghadapi berbagai ujian tersebut dengan drilling berlatih menjawab soal dengan benar dan cepat.Abdul Hakim Gani, guru Matematika SMAN 17 Jakarta dan pengajar di sejumlah sekolah swasta, mengatakan hal senada.*Belajar kreatif*Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebetulnya memberikan kesempatan kepada pembelajaran kreatif. ”Kesulitannya ialah adanya tuntutan berbagai ujian, sehingga larinya malah ke arah keterampilan.

Tuntutan kurikulum malah sulit dipenuhi,” ujarnya.KTSP yang disusun oleh guru sendiri sebetulnya menawarkan konsep agar anak berkembang menurut tingkat kemampuannya sendiri sehingga dimungkinkan percepatan atau remedial. Terutama remedial yang sangat penting dalam pembelajaran Matematika.Dia berpendapat, jika anak belajar pada level pengetahuannya, anak tidak akan terlalu takut terhadap Matematika. ”Kalau anak belajar tidak sesuai dengan levelnya, anak ketakutan dan terjadi penumpukan materi yang tidak dikuasai,” katanya.Sumarsono, guru SMPN 89 Jakarta Barat, berpendapat, belajar Matematika seharusnya diawali dengan pemberian motivasi. Guru, terutama, harus dapat menggambarkan kepada anak didiknya manfaat belajar Matematika dalam kehidupan.”Saya selalu menekankan kepada para murid, sadar atau tidak, mereka membutuhkan pelajaran tersebut,” ujarnya. Belajar Matematika juga dimulai dengan hal yang mudah dan beranjak ke materi lebih sulit.*Keberadaan kursus*Firman berpendapat, masih perlu diteliti lagi apakah keikutsertaan anak di lembaga kursus yang menyajikan metode Matematika alternatif tersebut berpengaruh kepada prestasi di bidang Matematika.”Tetapi, berdasarkan pengalaman saya mengajar selama ini di sekolah menengah atas, biasanya anak yang kursus mempunyai keterampilan berhitung sangat baik. Mereka lebih mudah melihat pola-pola dalam belajar Matematika,” ujarnya.

Kelebihan lain dari kemampuan menghitung cepat itu adalah anak cenderung bermotivasi dan bersemangat belajar Matematika. ”Itu karena mereka mampu menyelesaikan soal sulit dalam waktu cepat sehingga muncul rasa percaya diri,” ujarnya.Hal senada diungkapkan Abdul Gani. ”Biasanya, terlihat perbedaan pada kemampuan awalnya atau entry behavior. Anak yang kursus Matematika sangat menguasai materi aritmatika,” ujar Abdul Gani.Sumarsono berpendapat, metode belajar Matematika berbeda di sekolah pada umumnya dan di tempat kursus. Di tempat kursus, rasio tutor dan peserta lebih sedikit.”Relasi serta komunikasi antara tutor dan peserta kursus lebih informal. Lingkungan dan metode belajar juga lebih bervariasi,” ujarnya. (INE)

Abu Nawas dan tiga orang bijak


Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak.

Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang-orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.

Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, "Di mana sebenarnya pusat bumi ini?"Nasrudin menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara.""Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi."Kalau tidak percaya," jawab Nasrudin, "Ukur saja sendiri."Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.

Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. "Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?"Nasrudin menjawab, "Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini.""Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?"Nasrudin menjawab, "Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya.""Itu sih bicara goblok-goblokan," tanya orang bijak kedua, "Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai."Nasrudin pun menjawab, "Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?"Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.

Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan nasrudin dan dengan ketus bertanya, "Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu." "Saya tahu jumlahnya," jawab Nasrudin, "Jumlah bulu yang ada pada ekor kelesai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara.""Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?" tanyanya lagi. "Oh, kalau yang itu sih mudah.

Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru."Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin Nasrudin adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut.

25 Okt 2008

Antri Minyak Tanah, Pemerintah harus cari Solusinya

Jangan Sampai Seperti ini lagi, masya Allah. Rasanya kita kembali ke masa kolonial Belanda dulu.

23 Okt 2008

Banyak Bersyukur

Terimalah Setiap Pemberian Allah Dengan Rela Hati, Niscaya Anda menjadi Manusia Paling Kaya

Lihatlah, betapa banyak sarjana dan Doktor yang tidak dapat memberi kontribusi, pemikiran dan pengaruh yang cukup bagi masyrakatnya. Namun sebaliknya, tak sedikit manusia dengan ilmu dan kemampuannya yang sangat terbatas justru mampu membangun sungai yang senantiasa memberikan manfaat, kebaikan dan kemakmuran bagi sesama manusia.

Jika anda ingin bahagia, maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan tubuh yang diciptakan Allah untuk anda, apapun kondisi keluarga anda, bagaimanapaun suara Anda, seperti apapun kemampuan daya tangkap danpemahaman anda, serta seberapaun penghasilan anda. Bahkan kalau ingin meneladani para guru sufi zuhud, maka sesungguhnya mereka tidak melkukan sesuatu yang lebih dari sekedar apa yang disebutkan itu. Mereka selalu berkata “ Seyogyanya Anda senantiasa tetap tenang senang hati menerima sedikit apapun yang anda miliki dan rela dengan segala sesuatu yang tidak anda miliki “.

Harga diri anda ditentukan oleh kemampuan, amal soleh, kemanfaatan akhlak anda. Karena itu janganlah bersedih dengan wajah yang kurang cantik, harta yang tak banyak, anak yang sedikit dan rumah yang megah ! Singkatnya terimalah setiap pembagian Allah dengan penuh rela hati.

Firman Allah SWT;

“ sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu Termasuk orang-orang yang bersyukur." ( QS. Al-A’rof ; 144 )

Kenikmatan Hidup

Jangan Bersedih Atas Kegagalan,
Karena anda Masih Memiliki Banyak Kenikmatan

Renungkanlah;
Betapa banyaknya nikmat dan karunia Allah yang ada pada anda. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas semua itu, dan sadarilah bahwa anda benar-benar telah bergelimang dengan pemberiannya.

Allah Berfirman
,



  • { Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya } (QS. Ibrohim : 34)


  • { Dan, menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan batin } ( QS. Lukman ; 20 )


  • { Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah datangnya }( QS. An-Nahl ;53 )

Ada banyak kenikmatan yang terus mengalir : nikmat kehidupan, nikmat kesehatan, nikmat pendengaran, nikmat penglihatan, nikmat kedua tangan dan kedua kaki, nikmat air dan udara, dan nikmat makanan. Dan yang paling agung dari semua itu adalah nikmat hidayah rabbaniyah, yakni Agama Islam. Apakah anda ingin menjual mata anda dibeli dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin kedua tangan anda dibeli dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin menjual hati anda dengan harga satu juta dolar? Betapa banyak harta yang ada ditanganmu namun anda tidak menunaikan rasa syukurmu.

20 Okt 2008

Mari Merenung dan bertindak

Renungkan Janji Allah berikut ( ayat Al-Qur'an )
Sudahkah kita terapkan ke diri kita dan keluarga kita ?
Maukah anda berubah jadi orang yang lebih taqwa ?
Jadi orang lebih taqwa itu mudah, gampang dan gratis,
tinggal mau atau tidak kita komitmen kepada Allah atas perintahnya.
Ayo Dulur Rumah, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Negara akan makmur Gemah ripah loh jinawi Surga dunia, kalau semua elemen mau komitmen untuk bertakwa.
Ayo kita mulai minimal dari diri kita dan keluarga kita.
supaya hidup jadi bermakna dan bahagia dunia akhirat
.

Instrospeksi Diri

Albert Einstein aja merenung untuk berpikir !
  • Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.

  • Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.

  • Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang

  • Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.

  • Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan.

  • Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.

  • Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah

  • Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan

  • Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.

  • Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahan itu

  • Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan.

  • Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.

  • Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba melayani,membantu,menghormati dan membahagiakan saudaranya.

  • Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.

  • Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.

  • Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri.

  • Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah kepada kita.

  • Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus.

  • Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga sendiri karena mereka adalah darah daging kita.

  • Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji, dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah milik orang yang ikhlas.

Nasehat Kecil


Sungguh tiada terkira nikmat yang allah telah berikan kepada umat manusia. Secara syariat, manusia dilengkapi kesempurnaan fisik, kemampuan berpikir, serta sarana yang melimpah ruah yang tersebar di alam semesta ini. maka dari itu, sudah seharusnya manusia bersyukur dan menyadari bahwa semua karunia tersebut semata-mata Allah sediakan untuk keperluan ibadah.

Dalam kaitan ini sudah selayaknya pula jika manusia memacu diri untuk mampu mempersembahkan yang terbaik dalam hidupnya, yang bermanfaat disunia dan bermakna di akhirat nanti. Sayangnya sebagian orang hidup tanpa mempedulikan apa yang ia lakukan, bahkan banyak sekali karunia-karunia Allah yang dititipkan kepadanya namun tidak sempat berkembang menjadi perbuatan yang bermutu dan bermanfaat.

Kita harus tanamkan pada diri kita bahwa kita harus berprestasi. Dan untuk berprestasi kita harus memompa semangat dan motivasi.

Nah saudaraku, motivasi diri tampaknya merupakan salah satu faktor yang harus kita tumbuhkan mulai detik ini juga. Sebab tanpa motivasi positif dalam diri kita, rasanya akan sulit bagi kita untuk berkembang meraih prestasi.
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. ( QS. Al-A’rof : 96 )

Official Site Blog Mr. Andik Subiyanto

Salam kenal dari saya, Andik Subiyanto
Jombang - Jawa Timur - Indonesia
Yuk kita berbagi Ilmu, pengetahuan, wawasan dan jalin tali silaturohim.
Semoga anda menjadi insan yang berkualitas dan bermanfaat.
Perubahan itu harus ke arah yang lebih baik
1
. Mulailah dari diri sendiri
2. Mulailah dari hal-hal yang kecil
3. Mulailah saat ini juga



Foto Bareng Menkominfo

Foto Bareng Menkominfo